Naskah Drama Percintaan Untuk 2 Pemain
Sketsa Cinta : (sebuah intro)
Karya: FENDI Entong
Sebuah kadera terletak di atas panggung. Seorang lelaki duduk
disana, menggenggam handphone. Gelisah, sepertinya ia
sedang menunggu seseorang atau menunggu hpnya berbunyi.
Dari sisi yang lain datang seorang perempuan, seperti tak
menghiraukan kalau ada orang di sekitar situ,ia lalu duduk.
Dan keheningan pun pecah ketika dengan lantang suara lelaki
menyembur keluar.
Lelaki : kau dimana? (hpnya putus sambungan, tak ada
jawaban, Lebih kesal) BRENGSEK!!!
Perempuan : santai saja, bro..butuh banyak tenaga untuk dapat mengalahkan kebosanan.
Lelaki : (kekesalannya belum hilang) jangan ikut campur! Ini bukan urusanmu. (dan seolah-olah tersadar kalau di sampingnya ada sesosok makhluk hidup) eeee...kau kenal aku?(Diam) tidak? Tapi kau tadi berbicara seperti kau sudah lama mengenalku?! Apa aku kenal kau.(Diam) tidak?
Perempuan : Tak seharusnya kita terus mengkambinghitamkan menunggu. Dalam menunggu ada perjumpaan.
Lelaki : sialnya, kita di takdirkan untuk menunggu. Menunggu yang tak seharusnya kita tunggu.
Perempuan : kau suka coklat?
Lelaki : kadang-kadang.
Perempuan : aku pernah di berikan coklat dari orang yang tak aku kenal.
Lelaki : kau menerimanya?
Perempuan : coklat bisa menghilangkan stres. Kau tahu?
Lelaki : sesekali kita perlu menghadapi tekanan.(Diam) kau punya mimpi?
Perempuan : tidak untuk di bagi.
Lelaki : aku pernah mengenal seorang perempuan, dia selalu memarahiku saat mulutku berbau captikus, mengajarkanku berdoa sebelum makan dan tidur, menyuruhku mandi 2x sehari. Kau tahu. Aku tak pernah bermimpi mengenalnya.
Perempuan : dimana dia?
Lelaki : pergi.
Perempuan : aku pernah meninggalkan seseorang. Kau tahu. Butuh keberanian untuk melakukannya.
Lelaki : dan kau tak kembali.
Perempuan : aku pernah mencoba untuk kembali.
Lelaki : dan dia menolakmu.
Perempuan : aku tak benar-benar melakukannya.
Lelaki : Kau mau berteman denganku. Boleh aku memanggilmu vellen, seperti nama perempuanku.
Perempuan : aku pernah punya teman lelaki, namanya Fillo. Boleh aku memanggilmu Fillo? Kau pernah menangis Fillo?
Lelaki : tunggu! Apakah ini soal persahabatan, cinta, Tuhan?
Perempuan : apakah kau punya cinta, Fillo?
Lelaki : aku hanya pengagum cinta tapi bukan pecinta sejati.
Perempuan : bullshitt..klise.
Lelaki : aku jujur dan selalu apa adanya.
Perempuan : kau mungkin aktor yang hebat. tapi pembohong yang buruk. Memanipulasi perasaan tak baik untuk kesehatan,jiwa.
Lelaki : kegilaan adalah realisasi dari cinta. Bercintalah dan kau akan menemukan makna kegilaan.
Perempuan : kau tak percaya cinta tapi kau meyakini cinta adalah senjata pamungkas menyatukan manusia.
Lelaki : hei..masih adakah cinta disini?(Diam) hei, jangan kau pikir kita akan akrab, setelah sekian lama kita bercakap disini. Tuhan pun tak pernah akrab dengan umat-Nya.
Perempuan : jadi, kau meragukan cinta Tuhan.
Lelaki : tanyakan pada kepura-puraan. (Diam) merokok? (Mengeluarkan Rokok Dari Saku)
Perempuan : kenapa pada umumnya setiap lelaki merokok? Dan
Kenapa kau menawariku rokok? Adakah kata yang mampu
menjelaskannya?
Lelaki : aku hanya sedang mencoba membagikan cintaku padamu.
Perempuan : hmmm...(dengan tersenyum dia mengambil rokok itu)
Lelaki : aku tak tahu bagaimana cara mencintai, tolong ajarkan aku. (Lelaki dan Perempuan itu saling bertatap, agak lama. Tiba-tiba terdengar suara.)
Seseorang : (kepada lelaki) woi,ngana pe mama da cari pa ngana,mo pi bli lalapan kata, ngana pe ade mo makang.
Lelaki : io....
Perempuan : qta bole iko pi bli lalapan. (lelaki tersenyum gembira,menyutujui) (keduanya lalu keluar panggung,dengan saling bergandengan tangan.) lampu berangsur padam.
***pertunjukan selesai***
Komentar
Posting Komentar